Sejarah dan Ciri Ayam Pakhoy
Ayam
Pakhoy merupakan salah-satu generasi ayam aduan modern. Nama pakhoy
adalah singkatan dari Pama-Khoy dan diambil dari istilah di Thailand
yang diartikan sebagai penumpas setan atau pembunuh setan, dimana setan
yang dimaksudkan disini adalah sebutan untuk jenis ayam Pama atau ayam aduan asli dari Birma atau Myanmar, yang di era tahun 2000 sempat
menjadi penguasa arena yang sudah malang melintang mengalahkan berbagai
jenis Ras ayam aduan seperti ayam Bangkok, meskipun ayam pama memiliki
postur badan yang lebih kecil dari ayam Bangkok, jenis Pama ini memiliki
kecepatan, akurasi, timpukan-timpukan ke arah mata atau kepala dengan
efek yang mematikan lawan. Untuk ukuran kelas di bawah 3 kg ayam Birma
di arena sabung ayam di bangkok hampir tidak terkalahkan, makanya ayam
birma di juluki ayam-Pama = ayam setan.
Ayam
Pakhoy merupakan ayam generasi termutakhir sebagai jawaban terhadap
ketangguhan ayam birma/pama. Belajar dari karakter permainan ayam birma
dengan kecenderungan memukul ke arah muka dan kepala atau memukul ke
arah atas dan selalu menghindar, maka pada awal kemunculan ayam pakhoy
memiliki gaya permainan berlawanan dengan ayam birma, yaitu cenderung
selalu mengejar menempel secara mendatar ke bawah mematuk sembarangan
dan memukul badan atau segala apa yg dipatuknya pasti dipukul, dengan
pukulan yang sangat keras lagi cepat (tempel pukul). Dengan gaya seperti
ini menjadikan ayam Birma tidak diberikan kesempatan menghindar dan
memukul ke arah kepala karena ayam pakhoy kepalanya berada mendatar dan
selalu menempel dengan pukulan ke arah badan.
Lahirnya
ayam pakhoy bermula dari generasi persilangan antara ayam Malaysian
yang biasa disebut ayam Ujung dengan jenis ayam Siam atau ayam Bangkok.
Karakter ayam Bangkok sebagian besar kita sudah mengetahui gaya
permainannya yang indah seperti tengok kiri kanan matuk kepala kemudian
memukul, nyorok ke bawah bongkar memukul dari belakang dan mampu
mengunci lawan (Lock/Ngalung). Sementara ayam ujung Malaysia merupakan
jenis ayam laga sambung taji pisau atau taji asli, memiliki gaya
permainan memukul sangat cepat tanpa harus menempel dan memeluk,
pukulannya sangat keras kearah badan dan memukul sembarangan apa yang
di patuknya dominan ke arah semua tubuh mana saja, sehingga memungkinkan
untuk lebih cepat dapat melukai dan menikam lawan dengan taji. Perpaduan antara kedua sifat inilah yang diharapkan dapat meredam gaya
permainan ayam Birma.
Ayam
Pakhoy awalnya berkembang pesat di sekitar perbatasan antara Thailand
dengan Malaysia, sehingga pada awalnya orang Indonesia menyebut ayam ini
dengan sebutan ayam Bangkok selatan, kemudian menyebar hingga seluruh
Thailand bahkan hingga ke Indonesia. Tentunya dengan segala kekurangan
dan kelebihannya generasi ayam pakhoy kini sudah semakin baik, memang
pada awalnya ayam pakhoy hanya bisa digunakan untuk melawan ayam Birma,
akan tetapi sekarang ini mampu bersaing dengan berbagai jenis ayam aduan
yang ada. dengan tingginya tingkat persaingan di antara peternak dan
penghobi ayam aduan sehingga menjadikan persaingan di dalam menciptakan
dan mencetak ayam aduan modern dengan berbagai cara teknik breeding
tentunya dengan perpaduan yang selektif dari berbagai RAS ayam aduan
yang ada seperti ayam Birma, ayam Vietnam (Saigon), ayam Kamboja, ayam
Teksas Philipina, ayam Brasil, dan lainnya. Sehingga menjadikan
generasi ayam pakhoy terkini memiliki karakter permainan yang sangat
lengkap dan sekan-akan memiliki inteligensi (kecerdasan) yang lebih.
Ayam pakhoy semakin mampu mendapatkan simpati dari sekian banyak
penggemar ayam aduan.
Karakter
paling mudah untuk menentukan jenis ayam pakhoy ini adalah pada gaya
permainannya yang sangat agresif mengejar cederung merapat datar searah
badan (merangsek) lawan, cepat dan adaptatif dalam menyesuaikan gaya
permainan lawan. Ayam ini awalnya memiliki ciri khas yaitu dominan
mematuk punggung lawan dan memukul keras ke arah badan bawah hingga
tengkuk lawan tetapi kini ayam pakhoy mampu mematuk dan memukul keras ke
segala bagian tubuh lawan. Karakter permainan ini mampu mematikan gaya
permainan ayam Birma yang memiliki gaya bertarung memukul sambil
mundur, mengelak, bahkan lari-lari sambil berbalik memberikan pukulan ke
atas ke arah kepala. Ayam Bangkok dengan gaya ortodok yang lebih
banyak mengontrol lawan akan kewalahan menghadapi gaya tarung birma yang
urakan, kadang atret atau lari-lari sambil memukul dengan pukulan
timpuk/nyimprat.
Oleh
karena itu, ayam Pakhoy memiliki karakter yang diciptakan dengan
mencari kelemahan ayam Birma yang selain memiliki tulangan lebih halus,
ayam Birma tidak mampu bertarung secara rapat. Oleh karena itu
diciptakanlah ayam Pakhoy yang senang merapat dengan gaya slugger masuk
ke sayap, menunduk cepat ke selangkangan dan dengan cepat keluar memukul
dari belakang atau menyangkul badan musuh dari depan. Dengan mematuk
punggung lawan (ngrangkok) dan memukul keras ke arah badan dan sayap
ayam birma mempunyai tulangan cenderung lebih halus sehingga tidak tahan
menerima pukulan ke arah badan. Pukulan jenis ini disebut pukulan
cangkul, oleh sebab itu di tanah air Pakhoy juga sering disebut ”ayam
cangkul”. tehnik permainannya seperti ayam Bangkok ada peluk, nyayap,
kilas, nyorok ke bawah bongkar dan pukulan keras ke sembarang badan.
Pada awalnya generasi ayam Pakhoy memang sengaja diciptakan tentunya
dari beberapa kelemahan yang ada pada ayam Birma. Namun sekarang ini
sudah banyak jenis generasi yang berasal dari dasar ayam pakhoy ini
seperti MAKHOY (Pama-pakhoy) silangan birma-pakhoy, PATHAI silangan
Bangkok-pakhoy, SAKHOY (Saigon pakhoy) silangan ayam Saigon pakhoy,
BRAKHOY (brasil pakhoy), PAGONTHAI (pakhoy-saigon-thai) dan lain-lain,
diharapkan mampu untuk melawan berbagai jenis ayam aduan yang ada.